HJ. SOFIA JOESOEF, SH, MM - WAKIL BUPATI BATANG HARI
“Saya punya pesan khusus kepada masyarakat atau keluarga Batang Hari dalam mendidik anak, hal yang paling utama baginya adalah penanaman tauhid kepada anak-anak. Selain itu juga harus selektif dalam memilih sekolah serta pendidikan agama harus menjadi prioritas,”
Berbicara tentang kepemimpinan wanita memang tidak akan pernah ada habisnya. Tidak lagi berbicara tua muda, kaya atau miskin, yang ada hanyalah niat baik, mampu dan mau atau tidak? Orang nomor dua di Kabupaten Batang Hari, Hj. Sofia Joesoef, SH, MM memiliki pandangan tersendiri tentang pola leadership yang mampu menginspirasi banyak orang. Menurutnya seorang pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mau dan mampu menjalankan amanah dengan baik.
Mau menghormati dan membantu orang lain serta mau meluangkan waktu bagi orang lain.
Ibu Sofia sapaan akrabnya yang menjadi pasangan Wakil Syahirsah merupakan anggota DPRD Provinsi Jambi dari Partai Demokrat juga dari Dapil Batang Hari dan Muaro Jambi. Ia memilih mundur dari anggota dewan sama seperti Syahirsah, Sofia Joesoef merupakan istri dari Abdul Fattah, mantan Bupati Batanghari dua periode 2001-2006 dan periode 2011-2016. Dan iya merupakan wanita pertama yang menjabat sebagai wakil Bupati se Provinsi Jambi. ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi dirinya. Dimana artinya dirinya masih dipercayai oleh masyarakat Batanghari untuk membangun Batanghari hingga lima tahun kedepan.
Menyinggung kabupaten yang dipimpinnya, menurut Sofia, Kabupaten Batang Hari dengan FILOSOFI “Serentak Bak Regam" beribukota Muara Bulian dibentuk Tanggal 1 Desember 1948 melalui Peraturan Komisaris Pemerintah RI di Bukit Tinggi No.81/Kom/U Tanggal 30 Nopember 1948 dengan Pusat Pemerintahan di Jambi pada waktu itu, Sekarang kota Jambi dan merupakan satu dari 11 Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, sedang Provinsi Jambi dibentuk dengan UU Darurat No.19 tahun 1957 bersamaan dengan pembentukan Provinsi Sumatera Barat dan Riau.
Wanita kelahiran Kota Palembang ini lanjut menjelaskan Kabupaten Batang Hari mengalami dua kali pemekaran, yang pertama sesuai UU No.7 Tahun 1965 Kabupaten Batang Hari dimekarkan menjadi dua Daerah Tingkat II, yakni Kabupaten Batang Hari beribukota Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung Jabung yang beribukota Kuala Tungkal, Kedua sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999 Kabupaten Batang Hari kembali dimekarkan menjadi Dua Kabupaten yakni Kabupaten Batang Hari dengan Ibukota Muara Bulian dan Kabupaten Muaro Jambi Beribukota Sengeti.
“Saat ini Kabupaten Batang Hari memiliki luas wilayah 5.804,83 Km Bujur sangkar dan memiliki 8 Kecamatan atau 100 Desa dan 13 Kelurahan,” ujar Sofia yang dikaruniai 3 orang putra dan 1 orang putri yakni Faisal Reza, ST, dr. Muhammad Firdaus, Siti Masitoh dan M. Havis. yang sehari-harinya berkantor di Pemkab Batang Hari, Jl. Jend. Sudirman No. 01 Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari Telp/Fax: (0743) 21282.
Sebagai seorang istri, Sofia tak ingin mengabaikan peran dan tanggungjawab seorang istri kepada suami dan diapun berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan kewajiban tugas seorang ibu kepada anak-anaknya. Menurutnya, posisi Wakil Bupati hanya ia kenakan ketika berada diluar rumah, sementara kalau sudah sampai dirumah, baju kebesaran itu akan dia lepas dan kembali menjadi sosok istri yang taat suami dan ibu kebanggaan putra putri.
Aktifitasnya yang padat tidak menjadikan Sofia lupa untuk selalu ijin suami setiap hendak keluar rumah. Bahkan, setiap hari pula ia tidak pernah melupakan tugas untuk menyiapkan makanan buat suami dan anak-anaknya, masa-masa itulah yang menjadi kenikmatan tersendiri baginya dan keluarga. Inilah pelajaran yang diharapkan bisa diambil manfaat dari kepribadiannya, tentang peranan perempuan dalam keluarga.
Dia menyadari, bahwa dari keluargalah yang akan menjadi titik awal dalam membangun masyarakat. Ketika pola pendidikan dalam sebuah keluarga itu baik, maka kebaikan pula yang lebih dominan membentuk keluarga itu sendiri. “Saya punya pesan khusus kepada masyarakat atau keluarga Batang Hari dalam mendidik anak, hal yang paling utama baginya adalah penanaman tauhid kepada anak-anak. Selain itu juga harus selektif dalam memilih sekolah serta pendidikan agama harus menjadi prioritas,” tutur Sofia yang juga dikenal organisatoris serta mengaku baginya kerja dan melayani dengan tulus adalah ibadah.**
Sumber : BUKU POTRET KARTINI INDONESIA 2018

Komentar
Posting Komentar