PENEMUAN SITUS SEJARAH DI DESA PILANGREJO
![]() |
| Situs bata kuno yang diduga candi |
| Jalan menuju lokasi ditemukannya situs bata kuno |
Di temukan Situs di kota
Demak yang menyerupai pura. Situs yang ditemukan di Dukuh Demung Lor, Desa
Pilangrejo, Kecamatan Wonosalam waktu lalu adalah salah satu dari tiga situs
yang ditemukan di Kab. Demak, Desa
Pilangrejo,Desa Jatirogo dan Desa
Mrisen.Desain bangunan situs yang
ditemukan di Desa Pilangrejo tersebut menyerupai Menara Kudus. Dilihat dari
bentuknya. Bangunan situs mirip pura atau tempat ibadah umat agama Hindu.
Sejak ditemukannya situs itu, warga dengan alat sederhana menggali lokasi situs tersebut. Warga yang melakukan penggalian mendapatkan bayaran seadanya. “biaya penggalian kami ambil dari uang parkir dan uang sumbangan,” Ujar warga yang ikut dalam proses penggalian tersebut. Dari bentuk yang terlihat terlihat menyerupai arsitektur pada jaman Majapahit, di kedalaman kurang lebih 2 Meter bagian samping terlihat semacam lapisan putih (plaster) yang melindungi susunan bata.
Dan baru kali ini ditemukan pelindung putih di bangunan situs, berbeda dengan bangunan sejarah yang ditemukan di Pulau Jawa. Kemungkinan dari keunikan tersebut menunjukan saat dibangun situs sudah ada kemajuan peradaban atau teknologi.
Bangunan berbentuk bujur sangkar seluas 4 meter persegi memiliki keunikan tersendiri, yang membuat antusias warga demak khususnya untuk datang melihatnya, menurut Kepala Desa Pilangrejo Tugiman, Pihaknya Telah melaporkan temuan situs tersebut ke Dinas Pariwisata Demak dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah.
Sejak ditemukannya situs itu, warga dengan alat sederhana menggali lokasi situs tersebut. Warga yang melakukan penggalian mendapatkan bayaran seadanya. “biaya penggalian kami ambil dari uang parkir dan uang sumbangan,” Ujar warga yang ikut dalam proses penggalian tersebut. Dari bentuk yang terlihat terlihat menyerupai arsitektur pada jaman Majapahit, di kedalaman kurang lebih 2 Meter bagian samping terlihat semacam lapisan putih (plaster) yang melindungi susunan bata.
Dan baru kali ini ditemukan pelindung putih di bangunan situs, berbeda dengan bangunan sejarah yang ditemukan di Pulau Jawa. Kemungkinan dari keunikan tersebut menunjukan saat dibangun situs sudah ada kemajuan peradaban atau teknologi.
Bangunan berbentuk bujur sangkar seluas 4 meter persegi memiliki keunikan tersendiri, yang membuat antusias warga demak khususnya untuk datang melihatnya, menurut Kepala Desa Pilangrejo Tugiman, Pihaknya Telah melaporkan temuan situs tersebut ke Dinas Pariwisata Demak dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah.

Komentar
Posting Komentar