Dodi Dharma Cahyadi


Dodi Dharma Cahyadi



Menyimak perjalanan karir Dodi Dharma Cahyadi yang kini dipercaya menjabat Kepala Kantor Unit Pelayanan Bandar Udara APT. Pranoto Samarinda  beberapa minggu yang lalu tidak bisa dilepaskan dari proses disiplin, kemauan dan kerja keras. Karena itu tak heran bila Dodi sapaan akrabnya ini berhasil menuai sukses karirnya. 

Sebelum menjadi  Kepala Bandara, pria yang mempunyai hobi olahraga dan pernah mengikuti kursus/ latihan Comunicative English Course tahun 1999, Batas-Batas Kawasan Kebisingan Bandara Juanda Surabaya, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandara surabaya dan Teknik Bangunan dan Landasan ini mengawali karir dari bawah sebagai pegawai dengan pangkat Pengatur dalam lingkungan Dirjen Perhubungan Udara.

Kemudian, pria yang menamatkan pendidikan D3 di Sekolah Penerbangan Curug Tangerang  jurusan PTBLI tahun 2002 dan ITPS Jurusan Teknik Sipil di Surabaya tahun 2004 serta pernah pula mengikuti diklat Dangerous Goods “B” dan General Instructor Course, Sertifikasi Pengadaan Barang/ Jasa,  dan Manajemen Bandar Udara ini pangkatnya naik menjadi penata Muda Tingkat I, dan selanjutnya menjadi Penata pada Kementerian Perhubungan.

Selanjutnya alumni Pasca Sarjana UTS Surabaya jurusan Manajemen Teknik tahun 2011 yang  pernah mengikuti Workshop Keamanan Penerbangan, Penyuluhan Penanganan Pertama pada Kecelakaan Transportasi Udara dan Pelatihan Manajemen Konflik dan Diklat Pembekalan perwakilan Kementerian Perhubungan di Luar negeri/ Atase Perhubungan serta Avsec Management ini setelah menjadi Kepala Satuan menjadi Kepala Bandara Kelas III Dabo Singkep Kep. Riau, Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan Kepala Kantor Unit Pelayanan Bandar Udara Dewadaru Karimunjawa.

Ditanya tentang bandara udara yang dipimpinnya, pria kelahiran Bangkalan Madura Jawa Timur pada 22 September  mengungkapkan Bandar Udara APT Pranoto Samarinda sebuah bandar udara di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Bandara yang berlokasi di kawasan Sungai Siring ini beroperasi pada 24 Mei 2018 dan diresmikan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menggantikan bandara sebelumnya, yakni Bandar Udara Temindung yang sudah tidak dapat dikembangkan. Nama bandara ini diambil dari Gubernur Kalimantan Timur yang pertama, APT Pranoto. 

“Meskipun belum ada bukti dan pengakuan tertulis bahwa bandara ini internasional, namun secara lisan sudah ada kesepakatan antara Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dengan Kementerian Perhubungan tentang status bandara ini sebagai bandara internasional. Bandara APT Pranoto sendiri memiliki luas area 13 hektare, terdiri dari sarana berupa gedung administrasi, runway 2.250 kali 45 meter, apron, taxiway 173 kali 23 meter, hanggar luas 36.342,4 meter persegi, gedung ATC serta perumahan karyawan bandara,” tutur suami Yenny Ulliyati Rachman yang menambahkan pada 25 Oktober 2015 bandara tersebut diresmikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo bersama dengan Bandara Marta di Kabupaten Berau.

Lebih lanjut Dodi mengungkapkan manfaat Bandara APT Pranoto Samarinda ini adalah  melayani kebutuhan transportasi udara masyarakat Kalimantan Timur, dan khususnya Samarinda. Selain itu juga mempercepat perkembangan dan pemerataan ekonomi di wilayah  Kalimantan  Timur dengan konsep green airport.

Dodi menyampaikan juga tugas penting yang harus segera terlaksana. Segera merealisasikan perintah Presiden Jokowi agar dibuka penerbangan langsung ke Samarinda ke Jakarta, Surabaya dan Makassar. “Dalam waktu dekat maskapai Batik Air menjadi yang pertama terbang langsung ke Jakarta/ Surabaya,” ujarnya.

Di November ini, maskapai Lion Group dipastikan melayani penerbangan di Bandara Internasional Aji Pangeran Temenggung (APT) Pranoto Samarinda. Ada dua rute yang siap dilayani Batik Air yang merupakan anak perusahaan Lion Group, yakni Samarinda-Jakarta dan Samarinda-Surabaya. Batik Air akan menggunakan pesawat Boeing 737-800. 

Dodi Dharma Cahyadi menjelaskan, Kemenhub telah menerbitkan izin rute untuk Lion Air Group yang melayani penerbangan bandara di Sungai Siring iru. “Pelayanan penerbangan untuk rute Samarinda-Jakarta satu kali sehari. Sedang Samarinda-Surabaya dua kali sehari dengan pesawat jenis Boing 737-800 berkapasitas 180 penumpang,” sebutnya. 

Ya, sukses  karir yang diraih Dodi memang bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk meraih cita-cita dan mengapai masa depannya yang lebih baik. Namun Dodi mengaku sukses karir yang diraihnya semua ini tak lepas dari dukungan keluarga dan semua pihak, serta yang terpenting berkah dan rahmat dari Allah SWT.**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKBP URI NURTANTI ISTIWIDIYATI, SIK, M.Si KAPOLRES PATI

PENEMUAN SITUS SEJARAH DI DESA PILANGREJO