Sekilas Sejarah Lawang Sewu Dibangun pada 27 Februari 1904 dengan nama lain Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). Lawang Sewu awalnya sebagai tempat administrasi perkantoran dilakukan di Stasiun Semarang Gudang (Samarang NIS), namun dengan berkembangnya jalur jaringan kereta yang sangat pesat, mengakibatkan bertambahnya personil teknis dan tenaga administrasi seiring berkembangnya administrasi perkantoran. Pada akibatnya kantor NIS di stasiun Samarang tidak lagi memadai. Berbagai solusi dilakukan NIS antara lain menyewa beberapa bangunan milik perseorangan sebagai solusi sementara yang justru menambah tidak efisien. Apalagi letak stasiun Samarang NIS berada di dekat rawa sehingga urusan sanitasi dan kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Maka, diusulkanlah alternatif lain: membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada masa itu berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di...
Postingan
Menampilkan postingan dari 2015
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Oleh
Unknown
-
Cinta Dalam Arti Sesungguhnya Dalam Khadizt yang diriwatkan bukhari dan muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda “La yu’minu ahadukum hatta akunu ahabba ilaihi min waalidihi wa waladihi wannasi ajmayin.” tidaklah beriman seorang diantara kalian sampai dia mencintai aku lebih dari cintanya kepada anaknya orang tuanya & manusia semuanya. Iman yang terkandung dalam Khadizt ini adalah Kesempurnaan Iman, artinya jika diantara kita masih mencintai orang lain melebihi cinta pada Nabi Muhammad SAW. Bukanlah mereka lantas menjadi kafir atau keluar dari islam. Namun dia berdosa, karena yang dimaksudkan adalah kesempurnaan Iman yang wajib. Jadi wajib bagi setiap muslim untuk mencintai Nabi Muhammad SAW lebih dari segala sesuatu dan pada siapapun. Dalam Riwayat Al bukhari yang lain, disebutkan bahwasannya, Umar Bin Khattab RA berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah sungguh engkau lebih aku cintai lebih dari segala sesuatu kecuali dari diri saya sendiri.” Rasulullah menjawab ...